- Back to Home »
- iblis , ihya' ulumuddin , ikhlas , imam ghazali , setan »
- PENTINGNYA KE-IKHLASAN Dalam Ibadah
Posted by : Unknown
Minggu, 12 Oktober 2014
PENTINGNYA
KE-IKHLASAN Dalam Ibadah
source : http://s3.amazonaws.com/ |
Sama dengan ibadah yang kita
kerjakan, tanpa ke-ikhlasan semuanya akan menjadi sia-sia. Bahkan jangankan
pahala yang diharapkan malah dosa yang didapat, karena memakai pakaian Tuhan. Iya
orang yang melakukan ibadah karena riya, itu artinya dia telah memakai
pakaian Tuhan. Karena riya adalah sifat Tuhan yang tidak boleh dipakai
oleh hambanya.
Imam al-Gazali pernah menjelaskan
dalam buku fenomenalnya yang berjudul “ihya’ ulumuddin”. Ia bercerita tentang
seorang ahli ibadah dari kaum Bani Israil. Di mana suatu hari, datang seseorang
mengadu kepada ahli ibadah ini, bahwa ada sekelompok manusia yang menyembah
pohon, bukan menyembah Allah. Sesaat setelah mendengar cerita tersebut, si ahli
ibadah langsung naik pitam. Kemudian dia ambil kampaknya lalu berjalan menuju
tempat orang menyembah pohon, dengan tujuan untuk menebangnya. Di tengah jalan
ketemu sama iblis yang menyamar menjadi rupa seorang tua. Hingga akhirnya
terjadi percakapan di antara mereka.” Mau kemana kamu hai pemuda”, Tanya iblis.
“Aku mau menebang pohon yang dijadikan orang sebagai Tuhan” jawab si pemuda
dengan penuh semangat dan marah. Lalu “apa perlunya kamu dengan itu, bahkan
kamu rela meninggalkan ibadahmu” sahut iblis. “ini juga ibadah” jawabnya.
Akhirnya terjadilah percekcokan di
antara keduanya, hingga terjadi perkelahian yang dimenangkan oleh pemuda
tersebut. Namun akhirnya iblis menawarkan kesepakatan bahwa Ia berjanji akan
memberikan uang yang cukup banyak kepada pemuda tersebut asalkan Ia tidak jadi
pergi menebang pohon yang dijadikan orang sebagai Tuhan. Tentunya, kesepakatan
ini dengan proses panjang, bahkan sempat terjadi dua kali perkelahian. Namun berkat
kepintaran iblis, ia bisa meyakinkan pemuda tersebut dengan iming-iming “sedekah”.
Maksudnya ia menjelaskan kepada pemuda tersebut jika ia telah memberikan uang,
tentu ia akan bisa beribadah melalui sedekah.
Caranya, di mana setiap selesai
ibadah salat, iblis menjamin pasti di bawah sejadah ada uang yang cukup banyak.
Sehari dua hari berlalu, apa yang dijanjikan iblis memang jadi kenyataan. “Enak
Tenannnnn” mungkin itu yang ada dipikiran pemuda tersebut, karena tanpa banyak
kerja, tapi bisa menghasilkan uang yang lumayan banyak. Timbul permasalahan
tepatnya di hari ke-tiga, seperti biasa selesai salat buka sejadah, alangkah
kagetnya ia karena uang yang ia harapkan sudah tidak ada lagi. Kemudian, ia
kembali mengambil kampaknya benar-benar ingin menebang pohon tadi. Tepat di
tengah jalan, ketemu lagi sama iblis yang menyerupai orang tua, sambil bertanya
“kamu mau ke mana hai pemuda”. “aku mau menebang kembali pohon yang orang
jadikan sebagai Tuhan”. Singkat cerita terjadi perkelahian, di mana perkelahian
tersebut dimangkan oleh iblis. Merasa lebih kuat, lebih muda, ia penasaran
kenapa bisa kalah, lalu bertanya kepada iblis. “kenapa saya kalah” “begini,
pertama tujuan kamu menebang pohon, benar-benar ikhlas karena Tuhan, untuk itu saya
kalah. Kali ini tujuan kamu sudah beda, yaitu karena uang, makanya kamu kalah”
jawab iblis merasa puas karena sudah berhasil menggoda manusia apalagi seorang
ahli ibadah.
Sorowajan, 13 October 2014
Ahmad Sainul Nst